PENCEMARAN UDARA
Pengertian
PENCEMARAN UDARA adalah peristiwa
masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan
udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara
(lingkungan).
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila
pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di
ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor
pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah,
perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor
pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas
dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan
hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen
oksida).
Faktor
Penyebab Pencemaran Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor
alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam
Contoh : -
abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
-
gas-gas vulkanik
-
debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
-
bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
2. Faktor
manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia
Contoh : -
hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
-
bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
-
pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
-
pembakaran sampah rumah tangga
-
pembakaran hutan
Zat-zat
Pencemaran Udara
Ada
beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon
monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
1.
Karbon monoksida (CO)
Gas
yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2.
Nitrogen dioksida (NO2)
Gas
yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit
energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3.
Sulfur dioksida (SO2)
Gas
yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4.
Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan
udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong
pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :
a.
Aerosol
: partikel yang terhambur dan melayang di udara
b.
Fog
(kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c.
Smoke
(asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan di udara
d.
Dust
(debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5.
Hidrokarbon (HC)
Uap
bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna.
6.
Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas
yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer
bumi.Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat
penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7.
Timbal (Pb)
Logam
berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan
bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk
debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8.
Karbon dioksida (CO2)
Gas
yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan
pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
Dampak
Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan
pemanasan global.
Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan
oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan
asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari
5,6.
Proses terbentuknya hujan asam
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3)
yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor)
dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke
udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh
makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari
air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3)
yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya
matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang
kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2
dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.
Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang
memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami
dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan
bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut
sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon)
ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal
ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom
klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2.
Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di
Benua Artik dan Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16
September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan
tidak mengalami kerusakan yang parah.
Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat
menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi
menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green
house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu
udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu
rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Proses terjadinya efek rumah kaca
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi
matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya
CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer
tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di
seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini
sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam
ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal
ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak
dapat keluar.
Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam,
pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup
(organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia.
Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara
lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan
O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan
berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya
pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi
motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah
mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC) Menyebabkan melanoma
(kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan
melemahnya sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan
fisik dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan
terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
7. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan
hidung.
Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan
pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan
tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi
yang ramah lingkungan.
2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup
(PLH) di sekolah dan masyarakat.
3.mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industry atau usaha yang menghasilkan limbah.
4. tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
5. tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC
(freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
6. tidak merokok di dalam ruangan.
7. menanam tanaman hias di pekarangan atau di
pot-pot.
8. ikut berpartisipasi dalam kegiatan
penghijauan.
9. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman
kota dan pohon pelindung.
10. tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan
tumbuhan liar secara sembarangan.
11. mengurangi atau menghentikan penggunaan zat
aerosol dalam penyemprotan ruang.
12. menghentikan penggunaan busa plastik yang
mengandung CFC.
13. mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
14. mengurangi atau menghentikan semua
penggunaan CFC dan CCl4.
Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara,
maka perlu dilakukan beberapa usaha
untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan
cara:
1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat
korban pencemaran lingkungan.
2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau
instansi-instansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan.
3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir
(TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang.
4. menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong
di kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab
pencemaran udara.
5. mengidentifikasi dan menganalisa serta
menemukan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah
adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar
dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).
Kesimpulan
·
PENCEMARAN UDARA adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,
polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
·
Zat-zat Pencemaran Udara : Karbon monoksida (CO),
Nitrogen dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2),
Partikulat (asap atau jelaga), Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon
dioksida (CO2)
·
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam :Pencemaran udara dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: HUJAN ASAM, PENIPISAN
LAPISAN OZON dan PEMANASAN GLOBAL.
·
Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia antara lain: Karbon
monoksida (CO), Nitrogen dioksida (SO2), Hidrokarbon (HC),
Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), Ozon (O3), dan NOx
·
Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara :Usaha Preventif (Sebelum
Pencemaran), dan Usaha Kuratif (Sesudah Pencemaran)
Komentar
Posting Komentar